Untuk memulai sebuah analisa, kita harus mampu membaca grafik terlebih dahulu. Grafik yang biasa dipakai adalah sebuah grafik sederhana antara harga vs waktu. Sumbu “X” sebagai waktu dan sumbu “Y” sebagai harga. Namun dikarenakan tampilannya yang menggunakan time frame tertentu serta berwarna warni, kita perlu mempelajari caya membacanya terlebih dulu. Selamat datang dalam Candlestick!
Perhatikan gambar dibawah ini. Ini disebut “Candlestick Chart” karena bentuknya yang seperti lilin. Grafik ini diambil dari Netdania (www.netdania.com), penyedia realtime chart untuk forex. Selain Netdania ada banyak penyedia chart lainnya yang dapat diakses dengan cuma-cuma tanpa harus membayar sepeser pun. Masing-masing penyedia memiliki chart dan tampilannya yang berbeda satu sama lain. Tidak menjadi masalah menurut BelajarForex karena jikalau kita bisa menggunakan satu buah chart platform pun seharusnya platform lain hanya membutuhkan sedikit penyesuaian.
Sebenarnya ada lagi jenis grafik lainnya seperti bar chart, dot chart, line chart, dan lainnya. Namun candlestick memang lebih banyak digunakan oleh para trader karena tampilannya yang representatif alias mudah dibaca.
Interpretasi candlestick didasarkan “pattern” yang ada. Candle yang berwarna hijau artinya harga bergerak naik atau closing price lebih tinggi nilainya dibanding opening price. Sebaliknya, candle berwarna merah artinya harga bergerak turun atau clsoing price lebih rendah nilainya dibanding opening price. Lalu apa garis vertikal diatas dan dibawah dari candle itu? Itu adalah highest price dan lowest price selama periode yang diberikan. Dalam contoh diatas adalah harga terendah dan tertinggi untuk setiap jamnya karena periode yang digunakan adalah per-jam.
Jika memakai istilah Bullish dan Bearish maka yang berwarna hijau adalah Bullish pattern dan yang berwarna merah adalah Bearish pattern. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini:
Jangan heran bila Anda menemui warna yang berbeda untuk kedua harga diatas misalnya biru dengan merah. Tidak masalah, bergantung masing-masing chart provider dalam memberikan warna.
Nah, sekarang perhatikan gambar dibawah ini:
Untuk pukul 10.00 hingga pukul 11.00 harga dibuka pada 1.9971 dan kemudian ditutup di 1.9974. Untuk highest dan lowest price ada pada kisaran 1.9980 dan 1.9960. Demikian seterusnya dan berlanjut ke candle lainnya.
Sekarang muncul pertanyaan, apakah opening price itu harus sama nilainya dengan closing price pada candle sebelumnya? Tidak. Tidak harus, dan kenyataannya sering terjadi bahwa opening price berbeda dengan closing price pada hari sebelumnya. Ini seringkali terjadi bila melewati hari libur (Sabtu dan Minggu) ada jika ada kejadian khusus. Ketidak samaan ini biasa disebut “gap.” Gap biasa digunakan para analis teknikal untuk memprediksi harga.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah:
Nah, sekarang Anda sudah mengetahui kunci pembacaan grafik forex paling tidak sudah bisa meraba arah pergerakan harga. Mungkin Anda berpikir: “Gotcha! Akhirnya aku sudah bisa membuka real account! Woo hoo…”
Tunggu dulu. Bisa membacanya belum tentu bisa mendapatkan keuntungan. Lanjutkan sekolah forex Anda sampai selesai sebelum Anda memutuskan membuka real account. Sampai bertemu di kelas berikutnya.
Kita akan mulai mempelajari analisa teknikal! Horeee. Prepare your brain men!
Sumber : http://belajarforex.com
Comments :
0 comment to “WALKING LAMB : 3. Membaca Candlestick”
Posting Komentar