Jumat, 26 Juni 2009

WALKING LAMB : 3. Membaca Candlestick

Untuk memulai sebuah analisa, kita harus mampu membaca grafik terlebih dahulu. Grafik yang biasa dipakai adalah sebuah grafik sederhana antara harga vs waktu. Sumbu “X” sebagai waktu dan sumbu “Y” sebagai harga. Namun dikarenakan tampilannya yang menggunakan time frame tertentu serta berwarna warni, kita perlu mempelajari caya membacanya terlebih dulu. Selamat datang dalam Candlestick!

Perhatikan gambar dibawah ini. Ini disebut “Candlestick Chart” karena bentuknya yang seperti lilin. Grafik ini diambil dari Netdania (www.netdania.com), penyedia realtime chart untuk forex. Selain Netdania ada banyak penyedia chart lainnya yang dapat diakses dengan cuma-cuma tanpa harus membayar sepeser pun. Masing-masing penyedia memiliki chart dan tampilannya yang berbeda satu sama lain. Tidak menjadi masalah menurut BelajarForex karena jikalau kita bisa menggunakan satu buah chart platform pun seharusnya platform lain hanya membutuhkan sedikit penyesuaian.

Grafik ini dibuat pada abad ke 17 oleh orang-orang Jepang yang awalnya digunakan untuk memantau pergerakan harga pada produk-produk komoditi. Steven Nison dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan chart model ini. Sifatnya yang sangat representatif karena terdiri dari High, Low, Open dan Closing Price membuat grafik ini paling populer dipakai oleh para analis forex. Jika Anda terbiasa dengan produk-produk sekuritas, grafik ini tidak pernah digunakan untuk memantau harga. Kenapa? Sederhana, harga sekuritas hanya memerlukan closing price saja tidak seperti pada forex trading.

Sebenarnya ada lagi jenis grafik lainnya seperti bar chart, dot chart, line chart, dan lainnya. Namun candlestick memang lebih banyak digunakan oleh para trader karena tampilannya yang representatif alias mudah dibaca.


Gambar diatas adalah grafik untuk nilai tukar GBP/USD. Jika Anda melihat garis biru putus-putus dibagian atas itu adalah harga terakhir dari nilai GBP/USD yaitu sebesar 2,0052. Artinya satu GBP harganya USD 2,0052 (ingat cara membaca quote yang pernah diterangkan pada modul sebelumnya). Lihat juga tulisan kecil di bagian kiri atas yang tertulis “1 hour”. Itu artinya satu candle (satu batang) mewakili pergerakan harga untuk satu jam.

Interpretasi candlestick didasarkan “pattern” yang ada. Candle yang berwarna hijau artinya harga bergerak naik atau closing price lebih tinggi nilainya dibanding opening price. Sebaliknya, candle berwarna merah artinya harga bergerak turun atau clsoing price lebih rendah nilainya dibanding opening price. Lalu apa garis vertikal diatas dan dibawah dari candle itu? Itu adalah highest price dan lowest price selama periode yang diberikan. Dalam contoh diatas adalah harga terendah dan tertinggi untuk setiap jamnya karena periode yang digunakan adalah per-jam.

Jika memakai istilah Bullish dan Bearish maka yang berwarna hijau adalah Bullish pattern dan yang berwarna merah adalah Bearish pattern. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini:

Jangan heran bila Anda menemui warna yang berbeda untuk kedua harga diatas misalnya biru dengan merah. Tidak masalah, bergantung masing-masing chart provider dalam memberikan warna.

Nah, sekarang perhatikan gambar dibawah ini:

Ini adalah candlestick untuk GBP/USD pada tanggal 24 April 2007 dengan menggunakan periode grafik 1h (artinya 1 Candlestick mewakili pergerakan selama 1 jam). Sumbu “X” khususnya bagian yang saya beri tanda kotak merah merupakan jam pergerakan yang hendak kita bahas. Jam menunjukkan pukul 09.00 dan 10.00 WIB yang artinya Candlestick diatasnya mewakili pergerakan dari pukul 09.00 dan pukul 10.00. Begini cara membacanya: Pada jam 09.00 harga dibuka pada 1.9987 untuk kemudian ditutup pada pukul 10.00 pada 1.9987. Dari grafik berwarna merah ini menunjukkan bahwa highest price adalah sama dengan opening price yang ditandai tidak adanya garis vertikal pada bagian atas liln. Untuk lowest price berada pada kisaran 1.9955.

Untuk pukul 10.00 hingga pukul 11.00 harga dibuka pada 1.9971 dan kemudian ditutup di 1.9974. Untuk highest dan lowest price ada pada kisaran 1.9980 dan 1.9960. Demikian seterusnya dan berlanjut ke candle lainnya.

Sekarang muncul pertanyaan, apakah opening price itu harus sama nilainya dengan closing price pada candle sebelumnya? Tidak. Tidak harus, dan kenyataannya sering terjadi bahwa opening price berbeda dengan closing price pada hari sebelumnya. Ini seringkali terjadi bila melewati hari libur (Sabtu dan Minggu) ada jika ada kejadian khusus. Ketidak samaan ini biasa disebut “gap.” Gap biasa digunakan para analis teknikal untuk memprediksi harga.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah:



Pembahasan mengenai gap akan dipisahkan dari artikel ini karena memang sudah menyinggung analisa secara teknikal dan cukup luas. Untuk sementara cukuplah bagi kita untuk dapat membaca candlestick sebelum mengetahui analisa teknikal. Jangan lupa untuk membaca artikel lainnya pada website ini untuk memperdalam kemampuan analisa Anda.

Nah, sekarang Anda sudah mengetahui kunci pembacaan grafik forex paling tidak sudah bisa meraba arah pergerakan harga. Mungkin Anda berpikir: “Gotcha! Akhirnya aku sudah bisa membuka real account! Woo hoo…”

Tunggu dulu. Bisa membacanya belum tentu bisa mendapatkan keuntungan. Lanjutkan sekolah forex Anda sampai selesai sebelum Anda memutuskan membuka real account. Sampai bertemu di kelas berikutnya.

Kita akan mulai mempelajari analisa teknikal! Horeee. Prepare your brain men!

Sumber : http://belajarforex.com

Comments :

0 comment to “WALKING LAMB : 3. Membaca Candlestick”

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 by GAMES